This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 28 Juli 2016

Nasib Tragis Yahoo

NASIB TRAGIS YAHOO 😦😥

Yahoo diakuisis Verizon hari ini. Akhir tragis ikon internet yang begitu adi daya. Saya juga masih pakai email akun yahoo sampai sekarang.

Tragisnya Yahoo hanya diakusisi Verizon dengan nilai 65 Triliun. Padahal di tahun 2000, nilai Yahoo sekitar 1300 Triliun. Bahkan 6 tahun lalu Yahoo sempat ditawar Microsoft 650 Triliun. Ngga dilepas. Sekarang dilepas di harga 65 Triliun. Apes.

Kisah kejatuhan Yahoo adalah kisah kelam tentang innovator dilemma. Ketika jaya terbuai. Malas atau lupa bernovasi. Banyak analis yang mempertanyakan kenapa yang dulu melahirkan Facebook bukan Yahoo yang saat itu punya segalanya? Banyak analais yang tertegun kenapa yang melahirkan Instagram bukan Yahoo yang dulu punya flickr yang perkasa. Itulah misteri inovasi yang selalu penuh misteri. Sama dengan kekagetan kenapa Sony bisa tumbang dalam smartphone war? Padahal dulu Sony adalah raksasa elektronik dunia.

Selalu terjadi, saat jadi market leader, kecenderungan perusahaan raksasa selalu meremehkan pemain baru dan kecil. Noktah kecil doang kata Nokia saat android hadir. Mainan anak kampus doang kata Yahoo saat Facebook hadir. Saat Instagram hadir, Yahoo dengan flickr santai saja karena yakin dengan kebesaran dan kejayaan mereka.

Ternyata itu penyakit khas innovator. Terlalu yakin dengan produk sendiri. Cuek terhadap lawan baru dan kecil. Yahoo merasakannya hari ini dengan amat menyedihkan. Saat jaya Yahoo juga pernah ditawari membeli Google di tahun 2002 dengan harga 13 Triliun. Tapi Yahoo menolak dengan alasan kemahalan. Tahu berapa nilai Google sekarang? 8000 Triliun saja. Itulah takdir Yahoo batal dapat untung 8000 Triliun, malah harus dijual dengan harga hanya 65 Triliun. Creative Destruction: Anda harus rela mengubur produk sendiri, sebelum dilibas rival tanpa ampun.

Source:
Bussiness Life ,
informasi lomba

Sabtu, 16 Juli 2016

Ada apa sih di 17 july?

There Is Nothing In 17 July?

Teman-teman tahu gak sih ada hari special di tanggal 17 juli, pada tanggal tersebut adalah hari integrasi timor timur loh teman-teman, yuk kita bahas.

Apa sih integrasi timor timur itu?

Defenisi

Secara istilah integrasi berasal dari bahasa inggris yaitu integration yang berarti Pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Integrasi juga berarti proses mengkoordinasikan berbagai tugas, fungsi dan bagian-bagian, sedemikian rua dapat bekerja sama dan tidak lagi bertentangan dalam pencapaian sasaran dan tujuan.

Sejarah integrasi timor timur

Timor Timur dilepaskan dari NKRI pada masa pemerintahan B.J Habibie pada tanggal 30 Agustus 1999. Sebelumnya Timtim adalah salah satu provinsi yang masuk wilayah Republik Indonesia. Daerah ini merupakan satu kesatuan dari pulau Timor, lebih kurang350 tahun lamanya dijajah oleh Portugis, sehingga memisahkan saudara-saudara yang mendiami bagian barat dari pulau tersebut.

Pada waktu bangsa Indonesia memproklamasikan Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Timor Timut tetap berada pada cengkeraman penjajah Portugis. Pada tahun 1974 pemerintah Portugis akan melaksanakan Dekolonisasi daerah-daerah jajahannya, termasuk Timor (Timor Timur).

Dalam rangka pelaksanaan pemerintah Portugal mengenai dekolonisasi jajahannya di Timor Timur, Menteri seberang lautan Portugal Dr. Antonio de Almeida Santos pada tanggal 16 sampai 19 Oktober 1974 datang ke Indonesia untuk mengadakan pembicaraan dengan pemerintah RI, tentang kebijaksanaan Portugal yang menyangkut Timor-Timur.

Presiden Soeharto menerima dan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Dr. Antonio de Almeida Santos dan menegaskan beberapa hal, yaitu :
1.Indonesia tidak mempunyai ambisi teritorial.
2.Sebagai negara yang memperoleh kemerdekaan dari perjuangannya menentang penjajahan, maka mendukung gagasan Portugis untuk melaksanakan dekolonisasi atasTimor Timur.
3.Di sarankan agar proses dekolonisasi berlangsung dengan aman, tertib dan tidak akan menimbulkan keguncangan-keguncangan di wilayah Asia Tenggara.
4.Dekolonisasi tersebut harus berdasakan prinsip penentuan nasib sendiri.
5.Apabila seluruh rakyat Timor Timur menyatakan keinginnanya menggabung kepada Indonesia, maka akan ditanggapi secara positif dengan pengertian bahwapenggabungan tersebut tidak bertentangan dengan Undang-undang Dasar 1945.

Mayor Rebello Gonzales utusan Pemerintah Portugis terbang dari Lisabon ke Timor Timur dan menyampaikan bahwa akan ada referendum daerah itu pada bulan Maret 1975, katanya boleh pilih satu antara 3.
Pilihan tersebut yaitu :
1.Tetap satu atap dengan Portugis
2.Bebas merdeka
3.Menggabung dengan Republik Indonesia

Situasi kehidupan rakyat di Timor Timurpada waktu itu ada 3 partai politik, yaitu:
1.Partai UDT (Unio Democracio de Timorrenco). Diketuai oleh Franciscus Xavier Daerus bercita-cita Timor Timur merdeka dan tetap berada dalamikatan dengan Portugis.
2.Partai FRETELIN (Frente Timorenco Lente Independeco). Diketuai oleh Xavier do Amarai, bercita-cita ingin Timor Timur lepas dari Portugis maupun pemerintahan Indonesia, dan berhaluan Komunis.
3.Partai APODETI (Acocion Populer de Timorenco). Diketuai Arnaldo das Reis Aurojo, bercita-cita Timor Timur merdeka dan berintegrasi dengan pemerintah Republik Indonesia.

Dalam pada itu Portugis mengalami perubahan pemerintahan, kaum komunis mengalami kemenangan  dalam pemilihan umum, sehingga pemerintahan jatuh ketangan komunis. Kolonel Lemos Peres yang berhaluan komunis diangkat menjadi Gubernur di Timor Timur.
Kolonel Lemos Peres berpihak kepada partai Fretilin. Parati ini diberi kesempatan memperoleh dan menggunakan senjata dari tentara Portugis. Karena Fretilin merasa kuat, maka memusuhi dan memerangi pihak lawan-lawannya yang dianggap menghalang-halangi cita-citanya.
Sementara kaum Fretilin mengganas memerangi kaum UDT dan lainnya, maka partai APODETI yang tanggap situasi melakukan siaga penuh dan bersiap siaga diperbatasan Timor Timur – Indonesia. Karena pihak UDT merasa terdesak, maka minta bantuan dan bersatu dengan pihak APODETI melawan Fretilin.
Sementara kaum Fretilin mengganas, maka pemimpin-pemimpin UDT dan APODETI mengumumkan proklamasi diBalibo pada tanggal 7 Desember 1975, yang berisi pernyataan bahwa Timor Timur m]berintegrasi dengan Pemerintah RI.
Atas dasar proklamasi Balibo dan permintaan pemimpin-pemimpin UDT dan APODATI maka sukarelawan Indonesia membantu dan berintegrasi dengan putra-putra Timor Timur untuk melawan kaum Fretilin yang mengganas dibantu oleh tentara serta pemerintah Portugis.
Akhirnya putra-putra TimTim yang telahberintegrasi dan bersatu dengan saudara-saudara sukarelawan yang sedia berkorban membantu mengusir penjajah dengan kaki tangannya, maka berhasillah menghancurkan kekuatan Fretilin dengan sisa penjajah Portugis di Timor Timur.
Dengan hancurnya Fretilin maka kemudian rakyat sepakat membentuk pemerintah sementara yang dipimpin oleh Arnaldo dan Rais Aurojo. Dalam usaha untuk memahami dan menyalurkan keinginan rakyat Timtim yang sebenarnya, maka pemerintah sementara mengadakan rapat besar di Dili.
Rapat itu dihadiri oleh wakil dari 13 kabupaten. Rapat tersebut menghasilkan petisi kepada Pemerintah RI, tentang keinginan rakyat TimorTimur untuk berintegrasi dengan Republik Indonesia. Pada tanggal 16 Juli 1976 petisi tersebut disampaikan oleh pemimpin-pemimpin Timor Timur kepada Pemerintah Republiuk Indonesia.
Untuk menanggapi petisi tersebut, maka dengan Surat Keputusan Presiden Nomor 113/LN/1976 dibentuklah delegasi untuk mengetahuisecara langsung keinginan rakyat Timor Timur.
Atas dasar laporan delegasi yang telah mengetahui secara langsung keinginanrakyat Timtim, maka pemerintah RI mengadakan langkah-langkah konstitusional, yaitu dengan mengajukan rencana Undang-undang (RUU) kepada Dewan Perwakilan Republik Indonesia, tentang integrasi Timor Timur kedalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Rencana undang-undang tersebut disyahkan oleh DPR pada tanggal 17 Juli 1976, menjadi Undang-undang dan kemudian oleh MPR dengan ketetapan MPR nomor VI/MPR/1978 Timor Timur ditetapkan menjadi Propinsi yang ke-27dari wilayah negara kesatuan RI.

Kesimpulan

Pengalaman Indonesia dalam masalah ini menjadi sebuah pelajaran tentang kehilangan suatu wilayah yang pernah dipertahankan. Dan diharapkan jangan sampai ada daerah-daerah lain di Indonesia yang menginginkan kemerdekaan seperti itu lagi. Terlebih daerah lain merupakan bagian utuh Indonesia sejak kemerdekaan dan mempunyai kesamaan nasib di masa lalu, dan bukan merupakan wilayah yang baru bergabung

Sumber :
www.sejarah-negara.com/sejarah-integrasi-timor-timur-ke-wilayah-ri
www.ilmusaudara.com/2015/10/pengertian-integrasi-macam-macam-serta.html
kumsej.blogspot.in/2012/11/sejarah-lepasnya-timor-timur.html

Senin, 04 Juli 2016

Cara Pengajar Memberi Dorongan

*Untuk kita semua calon guru*

Encouragement - Prof. Rhenald Kasali, Ph.D
LIMA belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat.
Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat,bagus sekali. Padahal diabaru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa. Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas.

Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana.Saya memintanya memperbaiki kembali,sampai dia menyerah.Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberi nilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri.

Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat. “Maaf Bapak dari mana?” “Dari Indonesia,” jawab saya.Dia pun tersenyum.Budaya MenghukumPertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat. “Saya mengerti,” jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu. “Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anakanaknyadididik di sini,”lanjutnya. “Di negeri Anda, guru sangat sulit memberi nilai.Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement!” Dia pun melanjutkan argumentasinya.
“Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbedabeda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, sayadapat menjamin, ini adalah karya yang hebat,” ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya.

Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita.Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai “A”, dari program master hingga doktor. Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam.

Saat ujian program doktor saya pun dapat melewatinya dengan mudah.Pertanyaan mereka memang sangat seriusdan membuat saya harus benar-benar siap. Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafikgrafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti. Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan.

Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut “menelan” mahasiswanya yang duduk di bangku ujian.Ketika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakanakan kebaikan itu ada udang di balik batunya.

Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi. Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan.Ada semacam balas dendam dan kecurigaan. Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penuliskarya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak. Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. “Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan,” ujarnya dengan penuh kesungguhan. Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal.Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut. “Sarah telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang berarti.” Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa salah telah memberi penilaian yang tidak objektif. Dia pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna), tetapi saya mengatakan “gurunya salah”. Kini saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda.

Melahirkan Kehebatan Bisakah kita mencetak orang-orang hebat dengan cara menciptakan hambatan dan rasa takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru, sundutan rokok, dan seterusnya. Kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas...; Kalau,...; Nanti,...; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.

Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebihdisiplin. Namun di lain pihak dia juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat. Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh. Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya.

Dengan demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat menurun. Seperti yang sering saya katakan, ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh.Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah bodoh.
Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan.

Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti. (*)

Sumber : nasehat islam

Sabtu, 02 Juli 2016

Hubungi Kami

Powered by 123ContactForm | Report abuse

About Me


Tentang Mitra blog

Halo sobat bloger.. Selamat datang di Mitra blog, sebuah blog dimana kita semua dapat berbagi informasi menarik yang kekinian :) 

Nama saya Muhammad akbar, saya lahir di delik,04 juni 1996.
menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah SD Negeri 009 delik dan SMP Negeri 1 pangkalan kerinci, dan juga menyelesaikan SMA di negeri 1 pangkalan kerinci.

Berikut pengalaman saya
Sekarang saya telah kuliah di jurusan ilmu ekonomi ,fakultas ekonomi  Universitas Riau. Saya tinggal di jalan garuda sakti kilometer 2 perumnas unri . saya tinggal di kontrakan rumah saudara saya bersama teman 1 jurusan saya . oh iya, asal saya dari pelalawan tepatnya di komplek eko 3 pmks 2 .
Disana ayah saya bekerja sebagai sekuriti pabrik pt. indosawit subur. Meskipun hanya bekerja sebagai sekuriti, tetapi ayah saya dapat menyekolahkan kami bertujuh yaitu 4 orang kakak, 1 orang adik, dan 1 orang abang saya. Kembali pada masa keci saya,Di waktu SD saya sering mendapat juara loh , mungkin karna saya sering aktif dikelas dengan materi – materi yang di sampaikan . lagian guru yang mengajar juga jelas dengan memberikan materinya, kalo boleh jujur saya jarang belajar dirumah. Kalau belajar itupun saya karna ada PR .
Saya sejak kecil suka main ke sungai-sungai kecil dengan teman , walaupun saya belum pandai berenang. Pada suatu waktu saya berenang-renang dengan teman saya tetapi di tepi yang agak dangkal,saya didorong ke bagian yang agak dalam. Saya pun mulai mencoba berenang tetapi tidak juga bisa, maklum masih anak”. Dari saat itulah saya mulai belajar berenang, dan akhirnya saya pun jago banget berenang. Waduk yang cukup luas pun kami sebrangi, hehe.. agak bangga sedikit.
Beranjak waktu di SD saya termasuk siswa yang bisa di bilang pintar, tetapi saya sedikit suka meremehkan orang lain, tetapi hanya terkadang saya ungkapin. Alhamdulillah sekarang sudah sadar loh itu tidak baik. Di SD saya hobi olahraga, tetapi saya tidak boleh terlalu lelah.karena bawaan saya sakit waktu itu. sekitar umur 6 tahun saya mengalami sakit gejala paru-paru basah. Loh kok bisa?
Mungkin karena saya suka tidur di lantai rumah sambil berkipas, mungkin itu yang menyebabkan saya sakit. Saya berobat sampai ke pekanbaru . mau tau saya berapa lama minum obat?
Saya minum obat sekitar 1 tahun, mungkin bisa mendapat rekor muri, hehe.. . itulah yang menyebabkan saya tidak boleh terlalu lelah dalam olahraga di waktu SD. Tetapi saya tidak mau memanjakan diri, sangat sangat hobi lomba lari, sepak bola, voly , renang dan olahraga lainnya. Dengan semangat itulah saya bisa menutupi kekurangan saya.
Saya penah mengikuti O2SN di PELALAWAN, walaupun saya tidak menang waktu perlombaan itu. Tetapi, kebersamaan teman” rombongan itu yang saya rindukan. Kami pulang dari PELALAWAN lalu singgah dirumah makan  dan kami disanalah kami makan sore bersama. Mungkin saya lupa kami makan dirumah makan mana, tetapi yang terpenting adalah rasa kebersamaan yang kami rasakan.
Pada suatu waktu aku dan beberapa teman lain di panggil ke kantor, awalnya sih aku tidak tau mau ngapain mungkin beberapa temanku pun juga berpikir demikian . sesampainya dikantor, kami pun dihadapkan benda semacam tv tetapi mempunyai keyboard, itulah namanya laptop. Nama guru yang pertama memperkenalkan laptop itu bernama pak RIDWAN. Dia mengajar mata kuliah bahasa inggris, walaupun dia mengajar bahasa inggris, tetapi pengetahuan agamanya dalam loh. Kalo boleh jujur sekarang saya rindu akan beliau. Katanya sih beliau sudah pindah tugas mengajar di tempat lain, tetapi tempat nya sih aku kurang tahu pasti. Pokok nya aku harus dapat informasi tentang keberadaan beliau.
Kenapa sih saya sangat mencari beliau? Saya ingin mengambil banyak ilmu dari beliau, sharing pengalaman selama tamat dari SD saya, soal nya sudah cukup lama saya tidak bertemu beliau.
Ya allah sehat kan lah keadaan beliau dan guru” yang pernah mengajarkan ku ilmu di waktu sekolah, mungkin sekarang belum ada yang bisa ku persembahkan untuk mereka (orang tua dan guru”). Tetapi suatu saat aku pasti bisa jadi yang terbaik, amiin..
Tibalah pada saat menunggu hasil pengumuman lulus SD , kami di kelas berkumpul bersama wali kelas kami bernama ibu suratmi. Beliau sangat menekankan pada ujian kami, kata yang saya selalu ingat dari beliau adalah “UASBN” . kembali ke suasana kelas , nama kami di panggil beberapa diantaranya : saya, bima, hendy, yuli, .. kami di umumkan tidak lulus oleh wali kelas kami, kami pun menangis di depan dengan sedih. Dan pada akhir nya pun wali kelas kami berkata sebenarnya bahwa kami adalah yang berulang tahun pada bulan juni, kebetulan pengumuman kelulusan waktu itu adalah bulan juni oleh wali kelas kami, kami pun menangis di depan dengan sedih. Dan pada akhir nya pun wali kelas kami berkata sebenarnya bahwa kami adalah yang berulang tahun pada bulan juni, kebetulan pengumuman kelulusan waktu itu adalah bulan juni. Wah begitu senang hati kami kalau kami ternyata lulus semuanya.
Saya pun melanjutkan SMP ke negeri 1 pangkalan kerinci, saya mengikut beberapa tahap seleksi dan pada akhirnya Alhamdulillah lulus di kelas 7C di awal” bersekolah di SMP saya masih pemalu dan kurang bergaul dengan teman” saya. Dan pada suatu waktu, saya diajak bermain bola bersama rekan saya. Saya mau bermain, tetapi saya dibangku cadangan(maklum masih malu” walaupun hebat main bola,hehe..).
Dan saya pun akhirnya masuk bermain, dan belum beberapa lama kami menyerang dari sayap yaitu teman seperjuangan saya mohasyim budi syaputra namanya. Dia sangat licah pada posisi tersebut, akhir nya pada detik tersebut dia memberi umpan yang bagus kepada saya. Dengan mudah saya pun menendang first time kearah gawang ,akhir nya pun goal… teriak kami.
Dan dari sejak itulah saya di panggil KICKO yang berarti “tendangan yang meng K.O kan” dan kebetulan pada saat musim tersebut ada pemain baru Manchester united bernama kiko juga hehe.. makin hits deh.
Hari demi hari pun berlalu kami membentuk TIM FUTSAL yang benama GARUDA MUDA, dari saat itulah aku dekat dengan mereka. Mereka pun pernah main ke rumah saya.mereka sedikit merasa beda sewaktu dikampung saya, Maklum mereka mungkin belum pernah merasakan hidup di desa.
Waktu satu tahun pun berlalu, akhir nya aku duduk di kelas VIII tepat nya kelas 8C. waktu itu wali kelas ku laki-laki namanya pak jonti manurung. Menurut saya bapak itu orangnya humoris, bukan hanya pelajaran sekolah yang di ajarkan,tapi pengetahuan umum ya sedikit” dikaitkan juga walapun kadang agak kurang lucu sih.
Walaupun bapak itu beragama Nasrani, tetapi bapak itu fer kok kalau menyampaikan materi apapun. Tidak mau membanding-bandingkan agama. Oh iya, bapak itu punya ciri khas fisik yang berbeda loh. Apa itu? Bapak itu mempunyai tahi lalat. (bukan lalat yang buang kotoran kreatif gitu ya :D).
Hari demi hari pun telah terlewati, tidak terasa rupanya aku udah udah duduk di bangku kelas IX. Karya ku dan teman” yang tidak terlupakan adalah minitaur menara Eifel. Menara eifel? Iya menara eifel yang kami buat berbahan stik ice cream yang di susun sedemikian rupa dan jadilah hasil karya kami.

Oh iya, karya kelas lain juga bermacam” loh. Ada yang membuat miniature stadion, kapal, dan lain-lain. Karya angkatan kami di pajangkan pada pameran sekolah , kami pun merasa Bangka dengan karya yang bisa kami tinggalkan untuk SMP tercinta hehe…
Pada saat itu acara 17 agustusan, kami menampilkan yang spektakuler tidak ada tandingan sejagat raya, inilah dia penampilan kami JREENGG … (hehe..)
Kami menampilkan persembahan perpaduan suara yang bertemakan “maju tak gentar”

BERSAMBUNG……