This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 04 Oktober 2016

Teguhlah Jangan Goyah

📚 TEGUHLAH, JANGAN GOYAH....

Syeikh Al-Utsaimin rohimahulloh pernah berpesan:

Teguhlah, jangan goyah dengan banyaknya serangan yang diarahkan kepadamu, atau banyaknya celaan atas pendapatmu.

Selama kamu di atas kebenaran, maka teguhlah, karena kebenaran itu tidak mungkin tersingkir.

Setelah itu, belalah dirimu jika posisimu lemah, karena tidak ada keadaan yang lebih rendah dari tindakan membela diri. Adapun jika posisimu kuat, maka seranglah. Dan hari-hari itu akan terus berputar.

Tapi yang paling penting, jika posisimu lemah, kamu harus teguh, dan jangan katakan: "manusia, semuanya menyelisihi pendapat itu". Akan tetapi, teguhlah, karena Allah pasti akan menolong agamaNya, kitabNya, dan RasulNya di semua zaman.

Dan memang harus ada gangguan, lihatlah Imam Ahmad, dia diseret di pasar dengan hewan bagal, dan dicambuki, tapi dia tetap sabar dan teguh.

Dan lihatlah Syeikhul Islam, dia diarak di atas gerobak dan dijebloskan dalam penjara, tapi dia tetap teguh.

Selamanya tidaklah mungkin bumi bertabur banyak mawar dan bunga, bagi orang yang berpegang teguh kepada sunnah. Siapa yang menginginkan hal itu, berarti dia telah menginginkan kemustahilan.

[Syarah Annuniyyah, Syeikh Al-Utsaimin 3/270]

✒ Ustadz Musyaffa' ad Dariny, حفظه الله تعالى

            ___ 🍃🍀🍃 ___

Minggu, 14 Agustus 2016

KembaliLah !!!

Berapa banyak yang membesar di kampus, tapi mengecil di masyarakat. Menjadi jagoan di kampus, menjadi sandera di masyarakat. Kampus itu tempat berlatih, masyarakat medan tempurnya. Jangan terbalik. Anda aktivis BEM? BPM? UKM? Pecinta Alam? Tanyakan pada dirimu: Jadi apa di masyarakat?

Ukuran kontribusi tidak selalu dimulai dari hal-hal besar. Tapi bisa jadi hal sederhana dan mendasar. Anda aktif di ROHIS? Senior di lembaga da'wah kampus? Tanyakanlah : Seberapa kenal dengan para jama'ah di mushola/masjid RT/RW?

Anda sekretaris BEM/BPM, Aktivis organisasi atau jagoan bikin event di kampus. Coba ingat-ingat : Pernahkah membuat proposal untuk acara RT/RW?

Punya follower di twitter? Yes. Bagaimana follower di masyarakat? , Banyak kenalan di kampus? Yes. Bagaimana dengan para tetangga ?

Jadi karyawan di perusahaan besar ? Jadi manager ? Senior manager ? Kalau di masyarakat jadi apa?

Bagus saat memimpin rapat? Baik saat berargumen? Jago presentasi? Yes. Tapi apa pernah mimipin rapat RT/RW.

Mari berjanji untuk lebih mengenal para tetangga. Lebih aktif di masyarakat. Lebih akrab. Lebih dekat dengan orang orang di sekitar kita.

Berjanjilah, jika kau adalah aktivis mahasiswa/karyawan perusahaan besar. Yang hanya pulang sebulan sekali atau pulang selalu larut malam. Jadikanlah keberadaanmu di rumah adalah cahaya bagi masyarakat. Sesampainya kau di rumah, keluarlah. Berbaurlah. Kunjungi keramaian. Tegur sapalah. Bertanyalah. Bergabunglah. Turut serta.

Kehadiran kita yang sesaat bisa jadi berharga bagi tetangga dan masyarakat. Kesertaanmu yang sebentar bisa jadi penuh makna bagi mereka.

Orang-orang besar, dimanapun tetap berperan besar. Orang-orang kecil, berperan hanya sewaktu-waktu. Orang luar biasa, turut serta, mengambil peran dan berkontribusi dalam situasi dan kondisi luar biasa.

Pengangguran yang sibuk dan peduli dengan tetangga lebih baik daripada trainer, motivator, penulis, jagoan twitter yg sibuk dengan diri sendiri.

Jangan salah, aktivis karang taruna lebih disayangi tetangga dibanding aktivis kampus.

Lulusan SD yang aktif di kegiatan masyarakatnya, lebih berarti dari lulusan sarjana yang hanya sibuk ikutan kompetisi karya tulis.

Mari, masih tersisa banyak waktu untuk KEMBALI PULANG ke masyarakat, ke rumah mu yang sesungguhnya. Saat kau melakukan itu, saat itu kita memahami makna dasar kepemimpinan. Semua bermula dari sini, dari titik terkecil.
(Dea Tantyo)

Sumber : grubWA

Selasa, 02 Agustus 2016

13 Pasal Harus Di Pahami Mahasiswa

13 Pasal yang harus benar-benar dipahami oleh setiap mahasiswa

Kamu mungkin seorang mahasiswa baru, atau justru mahasiswa lama. Tapi, mau baru atau lama, selama kita masih berstatus mahasiswa ada banyak hal yang benar-benar harus kita pahami. Hal-hal itu, katakanlah, semacam pasal-pasal. Pasal yang seyogyanya kita jadikan acuan, bahwa berkuliah itu tidak bisa asal jadi, bahwa...

...kuliah harus dengan strategi. Harus dengan perencanaan. Karena berperang tanpa perencanaan adalah menyerahkan diri dengan cuma-cuma.

Maka, agar kuliah kita bisa lancar dan jaya, berikut ada 13 pasal yang, barangkali, bisa kita renungkan bersama.

#1 IPK bukan segalanya

Teman, sengaja kami jadikan ini sebagai poin pertama, karena nyatanya banyak teman-teman kita mahasiswa yang begitu memuja-muja IPK. Memang sih, IPK menjadi salah satu faktor untuk menentukan bagaimana kelulusan seorang mahasiwa, tapi faktor penentu kesuksesanmu di masa depan bukan cuma satu.

Ada hal-hal lain yang juga menjadi penentu kesuksesan itu.

Karenanya, jangan semata-mata fokus pada IPK, apalagi hingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

IPK tinggi itu penting, tapi kamu tidak bisa berharap pada IPK yang tinggi semata karena untuk menjadi seorang yang sukses yang dilihat bukan intelektual semata, tapi juga emosional dan spiritual. Plus skill atau kemampuan spesifik lain yang kamu punya.

#2 Raihlah hasil terbaik selagi semuanya masih mudah

Jika kamu mahasiswa baru, semuanya belumlah terlambat. Perkuliahan itu seperti sebuah tanjakan, semuanya selalu mudah di permulaan. Maka, selagi kamu masih di garis start, berupayalah mendapatkan hasil belajar/nilai sebaik mungkin. Karena, percayalah semakin lama tantangan yang kamu hadapi akan semakin susah.

Baik pada materi kuliahnya sampai tetek-bengek lainnya.

#3 Dosen, asisten dan senior tidak untuk ditakuti tapi dihormati

Ada banyak mahasiswa yang takut sama dosen, asisten ataupun senior. Padahal memelihara rasa “takut” ini hanya merugikan diri sendiri.

Ada dosen yang terbuka untuk diajak diskusi oleh mahasiswa terkait mata kuliahnya, tapi karena rasa takutnya para mahasiswa tidak pernah mau bertanya.

Ada asisten labor/dosen yang memiliki pengetahuan yang luas, tapi karena rasa takutnya para mahasiswa tidak pernah mencoba mengorek itu.

Ada senior yang aset perkuliahannya banyak, bahan-bahan kuliah sampai buku-buku, tapi karena rasa takutnya para junior tidak pernah menghubungi dan meminta bantuan.

Dosen, asisten dan senior ada tidak untuk ditakuti, tapi cukup untuk dihormati dan disegani. Dan jika kamu mau dan berani, ada banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan dari mereka-mereka ini.

#4 Teman adalah aset yang paling berharga

Mungkin kamu adalah orang yang sedikit susah untuk bergaul, tapi mau bagaimanapun carilah setidaknya satu atau dua teman dekat ketika kuliah. Kenapa? Karena kuliah tidaklah sama dengan sekolah, semuanya jauh berbeda.

Di sekolah dulu kamu sering diingatkan oleh guru-guru tentang ini dan itu, tapi di kampus tidak. Terkadang dosen hanya memberi pengumuman pada satu orang, satu orang inilah yang kemudian membagikan informasi kepada yang lainnya.

Bayangkan, jika kamu tidak punya teman yang akan berbagi informasi, bisa dipastikan kamu akan ketinggalan kereta. Dan bisa-bisa, kamu akan kesusahan mengejar temanmu yang lain nantinya.

#5 Anda adalah pribadi yang sudah dewasa

Satu atau dua dosen kerap berkata “anda semua ini sudah dewasa,...”, karena kedewasaan itulah kenapa oleh dosen kamu tidak dipanggil “kamu” melainkan “anda” atau “saudara”. (Nah, karena anda telah dewasa, setelah ini kamu sengaja mengganti sapaan “kamu” menjadi “anda, hehe)

Karena anda telah dewasa, maka segala sesuatu berhak untuk anda putuskan sendiri. Anda tidak mengerjakan tugas atau masuk kelas? Ya sudah. Anda mau apapun itu hak anda. Tapi, karena anda telah dewasa, anda harus menanggung segala resiko atas segala sesuatu yang telah anda putuskan sendiri.

#6 Jangan tamat sebelum anda menghasilkan sebuah karya

Sebenarnya kampus itu adalah inkubator pemimpin-pemimpin handal. Bukankah mahasiswa itu adalah iron stock? Adalah agent of change? Tapi label-label tadi belum akan terbukti jika anda belum bisa menghasilkan karya apapun.

Lalu, karya seperti apa yang bisa dihasilkan?

Bisa seperti prestasi dalam perlombaan, karya tulis dari pemikiran anda sendiri. Seminimal-minimalnya adalah skripsi yang anda kerjakan dengan usaha sungguh-sungguh dari diri sendiri.

#7 Apapun kesibukanmu, kuliah harus jadi prioritas utama

Anda barangkali adalah aktivis kampus, mahasiswa wirausaha atau apapun, tapi status anda tetap sebagai seorang mahasiswa. Tujuan utama seorang mahasiswa di kampus tetaplah sama, menyelesaikan pendidikannya dan memperoleh ijazah. So, kuliah harus tetap jadi prioritas utama mau sesibuk apapun anda di luar itu.

#8 Biaya kuliah itu tidak murah, jangan pernah berpikir untuk berleha-leha

Nyatanya biaya kuliah itu tidak murah, tapi mahal. Tidak semua orang bisa berkuliah karena mahalnya biaya itu. Sehingga, di pundak setiap mahasiswa terdapat sebuah beban tak kasat mata bahwa mereka harus kuliah dengan serius, alias tidak berleha-leha.

Terutama bagi anda yang dapat subsidi biaya atau dapat beasiswa, tuntutan anda jauh lebih besar daripada yang biaya pribadi. Kenapa? Karena anda dibiayai dengan uang rakyat, kuliah anda sekarang adalah amat lebih dari 200 juta penduduk Indonesia!

Terlebih bagi mahasiswa yang keluarganya bukan dari keluarga berada, ingat-ingatlah perjuangan ayah dan ibu kita di rumah agar kita bisa berkuliah dengan sebenar-benar berkuliah.

#9 Ijazah hanya secarik kertas, jangan kuliah semata-mata untuk bekerja

Sebenarnya hal ini tidak sepenuhnya salah, tapi jika kita bisa melakukan hal yang lebih daripada itu, itu jauh lebih baik. Bahwa, kebanyakan dari kita berkuliah adalah untuk bekerja.

Ijazah yang kita dapatkan kemudian kita gunakan untuk melamar pekerjaan itu bagus, tapi jauh lebih bagus jika digunakan untuk membuka pekerjaan itu sendiri,...alias membuka lapangan kerja.

Tentu hal ini tidak mudah. Ada banyak persiapan untuk mencapainya. Tapi, waktu 3-4 tahun di kampus adalah waktu yang cukup untuk mempersiapkan semua itu.

#10 Berusahalah mengimbangi hard skill dengan soft skill

Apa yang kita pelajari di kelas adalah bagian dari hard skill. Kemampuan ini penting, tapi ia tidak bisa menjamin anda akan sukses di dunia kerja nanti.

Taruhlah IPK anda maksimal alias 4,00 dan anda diterima di pekerjaan yang bonafit, pertanyaannya adalah: apakah seorang yang IPK-nya tinggi dijamin pintar dalam sosialisasi?

Konon, nantinya anda tidak bekerja sendiri-sendiri. Itulah kenapa di banyak lowongan pekerjaan selalu ditampilkan satu syarat penting lain selain IPK yang mencukupi. Syarat itu adalah:

Mampu bekerja dalam tim.

Itu tidak bisa anda dapatkan jika hanya mengandalkan IPK yang datang dari kemampuan akademis atau hard skill saja.

#11 Tetaplah low profile baik saat kuliah bahkan setelah kamu menyelesaikannya

Apapun jurusan kuliah anda, tetaplah berusaha menjadi pribadi yang rendah hati. Pun ketika anda telah berhasil menyelesaikan kuliah dan mendapatkan gelar, mau seperti apapun tetaplah menjadi pribadi rendah hati. Amalkanlah ilmu padi,

Semakin berisi, semakin merunduk.

#12 JANGAN KULIAH KALAU TIDAK SUKSES!

Hmm,.. katakanlah ini sebuah peringatan keras, saking kerasnya sampai CAPSLOCK jebol dan dibarengi tanda seru (!).

Sukses di sini bukan semata-mata sukses secara karir, tapi juga sukses merubah cara pandang anda. Satu perbedaan orang yang kuliah dengan yang tidak adalah pola pikir dan cara pandangnya.

Contohnya begini,

Penjual cendol, tidak kuliah bahkan cuma tamat SMP. Berjualan cendol setiap hari dengan keuntungan bersih 100ribu perhari, kalau sebulan tiga juta.

Sarjana, telah tamat kuliah. Karyawan di sebuah perusahaan dengan gaji 3 juta perbulan.

Kedua orang di atas memiliki gaji yang sama. Maka, sekilas si Sarjana terkesan sia-sia kuliah, toh gajinya sama saja dengan yang cuma tamat SMP dan berjualan cendol tadi. Tapi apakah benar seperti itu?

Jika anda berpikiran seperti di atas, berarti waktu yang anda habiskan untuk kuliah hingga hari ini belum membuat anda sukses. Karena kesuksesan pertama seorang mahasiswa adalah saat ia sudah bisa berpikir di luar orang-orang kebanyakan. Thinking out of the box!

Penjual cendol dan karyawan di contoh kita di atas memang punya gaji yang sama. Tapi bagaimana jika nanti mereka kehilangan pekerjaan mereka saat ini dan harus memikirkan pekerjaan yang lain. Menurut anda mana di antara keduanya yang lebih siap dan lebih cepat untuk bangkit kembali?

#13 Ingatlah asal-usulmu, agar kamu tidak kehilangan jati diri

Pasal terakhir, ingatlah asal-usulmu. Di manapun anda berkuliah. Siapapun teman-teman anda. Anda harus ingat dari mana anda berasal. Bumi boleh dipijak, langit boleh dijunjung tapi jati diri tidak boleh ditanggalkan.

Saat anda berkuliah di luar daerah, ingatlah anda anak-anak daerah.

Saat anda berkuliah di luar negeri, ingatlah tanah air sendiri.

Jika perkuliahan itu telah selesai dan anda telah memiliki banyak bekal, kembalilah pulang ke negeri sendiri. Jangan besarkan negeri orang, besarkanlah negeri sendiri.

Ingat keluarga, agama nusa dan bangsa. Di manapun anda berada, jangan pernah pura-pura lupa dengan semua itu.

Dan, semoga kelak kita bisa menjadi seseorang yang memberi manfaat bagi keluarga, agama, nusa dan bangsa.

Sumber : www.pelajar.me
Gambar : kampusundip.com

Kamis, 28 Juli 2016

Nasib Tragis Yahoo

NASIB TRAGIS YAHOO 😦😥

Yahoo diakuisis Verizon hari ini. Akhir tragis ikon internet yang begitu adi daya. Saya juga masih pakai email akun yahoo sampai sekarang.

Tragisnya Yahoo hanya diakusisi Verizon dengan nilai 65 Triliun. Padahal di tahun 2000, nilai Yahoo sekitar 1300 Triliun. Bahkan 6 tahun lalu Yahoo sempat ditawar Microsoft 650 Triliun. Ngga dilepas. Sekarang dilepas di harga 65 Triliun. Apes.

Kisah kejatuhan Yahoo adalah kisah kelam tentang innovator dilemma. Ketika jaya terbuai. Malas atau lupa bernovasi. Banyak analis yang mempertanyakan kenapa yang dulu melahirkan Facebook bukan Yahoo yang saat itu punya segalanya? Banyak analais yang tertegun kenapa yang melahirkan Instagram bukan Yahoo yang dulu punya flickr yang perkasa. Itulah misteri inovasi yang selalu penuh misteri. Sama dengan kekagetan kenapa Sony bisa tumbang dalam smartphone war? Padahal dulu Sony adalah raksasa elektronik dunia.

Selalu terjadi, saat jadi market leader, kecenderungan perusahaan raksasa selalu meremehkan pemain baru dan kecil. Noktah kecil doang kata Nokia saat android hadir. Mainan anak kampus doang kata Yahoo saat Facebook hadir. Saat Instagram hadir, Yahoo dengan flickr santai saja karena yakin dengan kebesaran dan kejayaan mereka.

Ternyata itu penyakit khas innovator. Terlalu yakin dengan produk sendiri. Cuek terhadap lawan baru dan kecil. Yahoo merasakannya hari ini dengan amat menyedihkan. Saat jaya Yahoo juga pernah ditawari membeli Google di tahun 2002 dengan harga 13 Triliun. Tapi Yahoo menolak dengan alasan kemahalan. Tahu berapa nilai Google sekarang? 8000 Triliun saja. Itulah takdir Yahoo batal dapat untung 8000 Triliun, malah harus dijual dengan harga hanya 65 Triliun. Creative Destruction: Anda harus rela mengubur produk sendiri, sebelum dilibas rival tanpa ampun.

Source:
Bussiness Life ,
informasi lomba

Sabtu, 16 Juli 2016

Ada apa sih di 17 july?

There Is Nothing In 17 July?

Teman-teman tahu gak sih ada hari special di tanggal 17 juli, pada tanggal tersebut adalah hari integrasi timor timur loh teman-teman, yuk kita bahas.

Apa sih integrasi timor timur itu?

Defenisi

Secara istilah integrasi berasal dari bahasa inggris yaitu integration yang berarti Pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Integrasi juga berarti proses mengkoordinasikan berbagai tugas, fungsi dan bagian-bagian, sedemikian rua dapat bekerja sama dan tidak lagi bertentangan dalam pencapaian sasaran dan tujuan.

Sejarah integrasi timor timur

Timor Timur dilepaskan dari NKRI pada masa pemerintahan B.J Habibie pada tanggal 30 Agustus 1999. Sebelumnya Timtim adalah salah satu provinsi yang masuk wilayah Republik Indonesia. Daerah ini merupakan satu kesatuan dari pulau Timor, lebih kurang350 tahun lamanya dijajah oleh Portugis, sehingga memisahkan saudara-saudara yang mendiami bagian barat dari pulau tersebut.

Pada waktu bangsa Indonesia memproklamasikan Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Timor Timut tetap berada pada cengkeraman penjajah Portugis. Pada tahun 1974 pemerintah Portugis akan melaksanakan Dekolonisasi daerah-daerah jajahannya, termasuk Timor (Timor Timur).

Dalam rangka pelaksanaan pemerintah Portugal mengenai dekolonisasi jajahannya di Timor Timur, Menteri seberang lautan Portugal Dr. Antonio de Almeida Santos pada tanggal 16 sampai 19 Oktober 1974 datang ke Indonesia untuk mengadakan pembicaraan dengan pemerintah RI, tentang kebijaksanaan Portugal yang menyangkut Timor-Timur.

Presiden Soeharto menerima dan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Dr. Antonio de Almeida Santos dan menegaskan beberapa hal, yaitu :
1.Indonesia tidak mempunyai ambisi teritorial.
2.Sebagai negara yang memperoleh kemerdekaan dari perjuangannya menentang penjajahan, maka mendukung gagasan Portugis untuk melaksanakan dekolonisasi atasTimor Timur.
3.Di sarankan agar proses dekolonisasi berlangsung dengan aman, tertib dan tidak akan menimbulkan keguncangan-keguncangan di wilayah Asia Tenggara.
4.Dekolonisasi tersebut harus berdasakan prinsip penentuan nasib sendiri.
5.Apabila seluruh rakyat Timor Timur menyatakan keinginnanya menggabung kepada Indonesia, maka akan ditanggapi secara positif dengan pengertian bahwapenggabungan tersebut tidak bertentangan dengan Undang-undang Dasar 1945.

Mayor Rebello Gonzales utusan Pemerintah Portugis terbang dari Lisabon ke Timor Timur dan menyampaikan bahwa akan ada referendum daerah itu pada bulan Maret 1975, katanya boleh pilih satu antara 3.
Pilihan tersebut yaitu :
1.Tetap satu atap dengan Portugis
2.Bebas merdeka
3.Menggabung dengan Republik Indonesia

Situasi kehidupan rakyat di Timor Timurpada waktu itu ada 3 partai politik, yaitu:
1.Partai UDT (Unio Democracio de Timorrenco). Diketuai oleh Franciscus Xavier Daerus bercita-cita Timor Timur merdeka dan tetap berada dalamikatan dengan Portugis.
2.Partai FRETELIN (Frente Timorenco Lente Independeco). Diketuai oleh Xavier do Amarai, bercita-cita ingin Timor Timur lepas dari Portugis maupun pemerintahan Indonesia, dan berhaluan Komunis.
3.Partai APODETI (Acocion Populer de Timorenco). Diketuai Arnaldo das Reis Aurojo, bercita-cita Timor Timur merdeka dan berintegrasi dengan pemerintah Republik Indonesia.

Dalam pada itu Portugis mengalami perubahan pemerintahan, kaum komunis mengalami kemenangan  dalam pemilihan umum, sehingga pemerintahan jatuh ketangan komunis. Kolonel Lemos Peres yang berhaluan komunis diangkat menjadi Gubernur di Timor Timur.
Kolonel Lemos Peres berpihak kepada partai Fretilin. Parati ini diberi kesempatan memperoleh dan menggunakan senjata dari tentara Portugis. Karena Fretilin merasa kuat, maka memusuhi dan memerangi pihak lawan-lawannya yang dianggap menghalang-halangi cita-citanya.
Sementara kaum Fretilin mengganas memerangi kaum UDT dan lainnya, maka partai APODETI yang tanggap situasi melakukan siaga penuh dan bersiap siaga diperbatasan Timor Timur – Indonesia. Karena pihak UDT merasa terdesak, maka minta bantuan dan bersatu dengan pihak APODETI melawan Fretilin.
Sementara kaum Fretilin mengganas, maka pemimpin-pemimpin UDT dan APODETI mengumumkan proklamasi diBalibo pada tanggal 7 Desember 1975, yang berisi pernyataan bahwa Timor Timur m]berintegrasi dengan Pemerintah RI.
Atas dasar proklamasi Balibo dan permintaan pemimpin-pemimpin UDT dan APODATI maka sukarelawan Indonesia membantu dan berintegrasi dengan putra-putra Timor Timur untuk melawan kaum Fretilin yang mengganas dibantu oleh tentara serta pemerintah Portugis.
Akhirnya putra-putra TimTim yang telahberintegrasi dan bersatu dengan saudara-saudara sukarelawan yang sedia berkorban membantu mengusir penjajah dengan kaki tangannya, maka berhasillah menghancurkan kekuatan Fretilin dengan sisa penjajah Portugis di Timor Timur.
Dengan hancurnya Fretilin maka kemudian rakyat sepakat membentuk pemerintah sementara yang dipimpin oleh Arnaldo dan Rais Aurojo. Dalam usaha untuk memahami dan menyalurkan keinginan rakyat Timtim yang sebenarnya, maka pemerintah sementara mengadakan rapat besar di Dili.
Rapat itu dihadiri oleh wakil dari 13 kabupaten. Rapat tersebut menghasilkan petisi kepada Pemerintah RI, tentang keinginan rakyat TimorTimur untuk berintegrasi dengan Republik Indonesia. Pada tanggal 16 Juli 1976 petisi tersebut disampaikan oleh pemimpin-pemimpin Timor Timur kepada Pemerintah Republiuk Indonesia.
Untuk menanggapi petisi tersebut, maka dengan Surat Keputusan Presiden Nomor 113/LN/1976 dibentuklah delegasi untuk mengetahuisecara langsung keinginan rakyat Timor Timur.
Atas dasar laporan delegasi yang telah mengetahui secara langsung keinginanrakyat Timtim, maka pemerintah RI mengadakan langkah-langkah konstitusional, yaitu dengan mengajukan rencana Undang-undang (RUU) kepada Dewan Perwakilan Republik Indonesia, tentang integrasi Timor Timur kedalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Rencana undang-undang tersebut disyahkan oleh DPR pada tanggal 17 Juli 1976, menjadi Undang-undang dan kemudian oleh MPR dengan ketetapan MPR nomor VI/MPR/1978 Timor Timur ditetapkan menjadi Propinsi yang ke-27dari wilayah negara kesatuan RI.

Kesimpulan

Pengalaman Indonesia dalam masalah ini menjadi sebuah pelajaran tentang kehilangan suatu wilayah yang pernah dipertahankan. Dan diharapkan jangan sampai ada daerah-daerah lain di Indonesia yang menginginkan kemerdekaan seperti itu lagi. Terlebih daerah lain merupakan bagian utuh Indonesia sejak kemerdekaan dan mempunyai kesamaan nasib di masa lalu, dan bukan merupakan wilayah yang baru bergabung

Sumber :
www.sejarah-negara.com/sejarah-integrasi-timor-timur-ke-wilayah-ri
www.ilmusaudara.com/2015/10/pengertian-integrasi-macam-macam-serta.html
kumsej.blogspot.in/2012/11/sejarah-lepasnya-timor-timur.html

Senin, 04 Juli 2016

Cara Pengajar Memberi Dorongan

*Untuk kita semua calon guru*

Encouragement - Prof. Rhenald Kasali, Ph.D
LIMA belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat.
Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat,bagus sekali. Padahal diabaru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa. Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas.

Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana.Saya memintanya memperbaiki kembali,sampai dia menyerah.Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberi nilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri.

Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat. “Maaf Bapak dari mana?” “Dari Indonesia,” jawab saya.Dia pun tersenyum.Budaya MenghukumPertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat. “Saya mengerti,” jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu. “Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anakanaknyadididik di sini,”lanjutnya. “Di negeri Anda, guru sangat sulit memberi nilai.Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement!” Dia pun melanjutkan argumentasinya.
“Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbedabeda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, sayadapat menjamin, ini adalah karya yang hebat,” ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya.

Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita.Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai “A”, dari program master hingga doktor. Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam.

Saat ujian program doktor saya pun dapat melewatinya dengan mudah.Pertanyaan mereka memang sangat seriusdan membuat saya harus benar-benar siap. Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafikgrafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti. Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan.

Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut “menelan” mahasiswanya yang duduk di bangku ujian.Ketika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakanakan kebaikan itu ada udang di balik batunya.

Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi. Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan.Ada semacam balas dendam dan kecurigaan. Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penuliskarya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak. Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. “Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan,” ujarnya dengan penuh kesungguhan. Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal.Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut. “Sarah telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang berarti.” Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa salah telah memberi penilaian yang tidak objektif. Dia pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna), tetapi saya mengatakan “gurunya salah”. Kini saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda.

Melahirkan Kehebatan Bisakah kita mencetak orang-orang hebat dengan cara menciptakan hambatan dan rasa takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru, sundutan rokok, dan seterusnya. Kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas...; Kalau,...; Nanti,...; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.

Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebihdisiplin. Namun di lain pihak dia juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat. Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh. Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya.

Dengan demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat menurun. Seperti yang sering saya katakan, ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh.Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah bodoh.
Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan.

Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti. (*)

Sumber : nasehat islam

Sabtu, 02 Juli 2016

Hubungi Kami

Powered by 123ContactForm | Report abuse

About Me


Tentang Mitra blog

Halo sobat bloger.. Selamat datang di Mitra blog, sebuah blog dimana kita semua dapat berbagi informasi menarik yang kekinian :) 

Nama saya Muhammad akbar, saya lahir di delik,04 juni 1996.
menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah SD Negeri 009 delik dan SMP Negeri 1 pangkalan kerinci, dan juga menyelesaikan SMA di negeri 1 pangkalan kerinci.

Berikut pengalaman saya
Sekarang saya telah kuliah di jurusan ilmu ekonomi ,fakultas ekonomi  Universitas Riau. Saya tinggal di jalan garuda sakti kilometer 2 perumnas unri . saya tinggal di kontrakan rumah saudara saya bersama teman 1 jurusan saya . oh iya, asal saya dari pelalawan tepatnya di komplek eko 3 pmks 2 .
Disana ayah saya bekerja sebagai sekuriti pabrik pt. indosawit subur. Meskipun hanya bekerja sebagai sekuriti, tetapi ayah saya dapat menyekolahkan kami bertujuh yaitu 4 orang kakak, 1 orang adik, dan 1 orang abang saya. Kembali pada masa keci saya,Di waktu SD saya sering mendapat juara loh , mungkin karna saya sering aktif dikelas dengan materi – materi yang di sampaikan . lagian guru yang mengajar juga jelas dengan memberikan materinya, kalo boleh jujur saya jarang belajar dirumah. Kalau belajar itupun saya karna ada PR .
Saya sejak kecil suka main ke sungai-sungai kecil dengan teman , walaupun saya belum pandai berenang. Pada suatu waktu saya berenang-renang dengan teman saya tetapi di tepi yang agak dangkal,saya didorong ke bagian yang agak dalam. Saya pun mulai mencoba berenang tetapi tidak juga bisa, maklum masih anak”. Dari saat itulah saya mulai belajar berenang, dan akhirnya saya pun jago banget berenang. Waduk yang cukup luas pun kami sebrangi, hehe.. agak bangga sedikit.
Beranjak waktu di SD saya termasuk siswa yang bisa di bilang pintar, tetapi saya sedikit suka meremehkan orang lain, tetapi hanya terkadang saya ungkapin. Alhamdulillah sekarang sudah sadar loh itu tidak baik. Di SD saya hobi olahraga, tetapi saya tidak boleh terlalu lelah.karena bawaan saya sakit waktu itu. sekitar umur 6 tahun saya mengalami sakit gejala paru-paru basah. Loh kok bisa?
Mungkin karena saya suka tidur di lantai rumah sambil berkipas, mungkin itu yang menyebabkan saya sakit. Saya berobat sampai ke pekanbaru . mau tau saya berapa lama minum obat?
Saya minum obat sekitar 1 tahun, mungkin bisa mendapat rekor muri, hehe.. . itulah yang menyebabkan saya tidak boleh terlalu lelah dalam olahraga di waktu SD. Tetapi saya tidak mau memanjakan diri, sangat sangat hobi lomba lari, sepak bola, voly , renang dan olahraga lainnya. Dengan semangat itulah saya bisa menutupi kekurangan saya.
Saya penah mengikuti O2SN di PELALAWAN, walaupun saya tidak menang waktu perlombaan itu. Tetapi, kebersamaan teman” rombongan itu yang saya rindukan. Kami pulang dari PELALAWAN lalu singgah dirumah makan  dan kami disanalah kami makan sore bersama. Mungkin saya lupa kami makan dirumah makan mana, tetapi yang terpenting adalah rasa kebersamaan yang kami rasakan.
Pada suatu waktu aku dan beberapa teman lain di panggil ke kantor, awalnya sih aku tidak tau mau ngapain mungkin beberapa temanku pun juga berpikir demikian . sesampainya dikantor, kami pun dihadapkan benda semacam tv tetapi mempunyai keyboard, itulah namanya laptop. Nama guru yang pertama memperkenalkan laptop itu bernama pak RIDWAN. Dia mengajar mata kuliah bahasa inggris, walaupun dia mengajar bahasa inggris, tetapi pengetahuan agamanya dalam loh. Kalo boleh jujur sekarang saya rindu akan beliau. Katanya sih beliau sudah pindah tugas mengajar di tempat lain, tetapi tempat nya sih aku kurang tahu pasti. Pokok nya aku harus dapat informasi tentang keberadaan beliau.
Kenapa sih saya sangat mencari beliau? Saya ingin mengambil banyak ilmu dari beliau, sharing pengalaman selama tamat dari SD saya, soal nya sudah cukup lama saya tidak bertemu beliau.
Ya allah sehat kan lah keadaan beliau dan guru” yang pernah mengajarkan ku ilmu di waktu sekolah, mungkin sekarang belum ada yang bisa ku persembahkan untuk mereka (orang tua dan guru”). Tetapi suatu saat aku pasti bisa jadi yang terbaik, amiin..
Tibalah pada saat menunggu hasil pengumuman lulus SD , kami di kelas berkumpul bersama wali kelas kami bernama ibu suratmi. Beliau sangat menekankan pada ujian kami, kata yang saya selalu ingat dari beliau adalah “UASBN” . kembali ke suasana kelas , nama kami di panggil beberapa diantaranya : saya, bima, hendy, yuli, .. kami di umumkan tidak lulus oleh wali kelas kami, kami pun menangis di depan dengan sedih. Dan pada akhir nya pun wali kelas kami berkata sebenarnya bahwa kami adalah yang berulang tahun pada bulan juni, kebetulan pengumuman kelulusan waktu itu adalah bulan juni oleh wali kelas kami, kami pun menangis di depan dengan sedih. Dan pada akhir nya pun wali kelas kami berkata sebenarnya bahwa kami adalah yang berulang tahun pada bulan juni, kebetulan pengumuman kelulusan waktu itu adalah bulan juni. Wah begitu senang hati kami kalau kami ternyata lulus semuanya.
Saya pun melanjutkan SMP ke negeri 1 pangkalan kerinci, saya mengikut beberapa tahap seleksi dan pada akhirnya Alhamdulillah lulus di kelas 7C di awal” bersekolah di SMP saya masih pemalu dan kurang bergaul dengan teman” saya. Dan pada suatu waktu, saya diajak bermain bola bersama rekan saya. Saya mau bermain, tetapi saya dibangku cadangan(maklum masih malu” walaupun hebat main bola,hehe..).
Dan saya pun akhirnya masuk bermain, dan belum beberapa lama kami menyerang dari sayap yaitu teman seperjuangan saya mohasyim budi syaputra namanya. Dia sangat licah pada posisi tersebut, akhir nya pada detik tersebut dia memberi umpan yang bagus kepada saya. Dengan mudah saya pun menendang first time kearah gawang ,akhir nya pun goal… teriak kami.
Dan dari sejak itulah saya di panggil KICKO yang berarti “tendangan yang meng K.O kan” dan kebetulan pada saat musim tersebut ada pemain baru Manchester united bernama kiko juga hehe.. makin hits deh.
Hari demi hari pun berlalu kami membentuk TIM FUTSAL yang benama GARUDA MUDA, dari saat itulah aku dekat dengan mereka. Mereka pun pernah main ke rumah saya.mereka sedikit merasa beda sewaktu dikampung saya, Maklum mereka mungkin belum pernah merasakan hidup di desa.
Waktu satu tahun pun berlalu, akhir nya aku duduk di kelas VIII tepat nya kelas 8C. waktu itu wali kelas ku laki-laki namanya pak jonti manurung. Menurut saya bapak itu orangnya humoris, bukan hanya pelajaran sekolah yang di ajarkan,tapi pengetahuan umum ya sedikit” dikaitkan juga walapun kadang agak kurang lucu sih.
Walaupun bapak itu beragama Nasrani, tetapi bapak itu fer kok kalau menyampaikan materi apapun. Tidak mau membanding-bandingkan agama. Oh iya, bapak itu punya ciri khas fisik yang berbeda loh. Apa itu? Bapak itu mempunyai tahi lalat. (bukan lalat yang buang kotoran kreatif gitu ya :D).
Hari demi hari pun telah terlewati, tidak terasa rupanya aku udah udah duduk di bangku kelas IX. Karya ku dan teman” yang tidak terlupakan adalah minitaur menara Eifel. Menara eifel? Iya menara eifel yang kami buat berbahan stik ice cream yang di susun sedemikian rupa dan jadilah hasil karya kami.

Oh iya, karya kelas lain juga bermacam” loh. Ada yang membuat miniature stadion, kapal, dan lain-lain. Karya angkatan kami di pajangkan pada pameran sekolah , kami pun merasa Bangka dengan karya yang bisa kami tinggalkan untuk SMP tercinta hehe…
Pada saat itu acara 17 agustusan, kami menampilkan yang spektakuler tidak ada tandingan sejagat raya, inilah dia penampilan kami JREENGG … (hehe..)
Kami menampilkan persembahan perpaduan suara yang bertemakan “maju tak gentar”

BERSAMBUNG……


Senin, 08 Februari 2016

Uitemate, Teknik Mengapung Yang Telah Menyelamatkan Banyak Nyawa



Bagi Anda yang tidak bisa berenang, melakukan aktivitas yang berhubungan dengan air yang dalam pasti selalui dihantui kekhawatiran. Jatuh ke dalam sungai atau laut tanpa memiliki kemampuan berenang akan menjadi mimpi buruk. Banyak kasus orang yang harus kehilangan nyawa karena tenggelam akibat tidak mampu berenang atau kelelahan.

Tapi tahukah Anda, data korban tenggelam yang tewas atau hilang di jepang memiliki statistik yang agak aneh terkait usia korban. Menurut survei, sebanyak 803 orang tewas atau hilang tenggelam pada 2013. Lebih dari 47% berusia lebih dari 65 tahun, sementara sisanya kebanyakan berkisar antara usia lulus SMA hingga 65 tahun. Sedangkan anak-anak di bawah usia sekolah dasar hanya berjumlah 44 orang.

Profesor Hidetoshi Saito dari Universitas Teknologi Nagaoka meyakini rendahnya korban usia anak disebabkan karena banyak anak SD yang telah mengikuti pelatihan “Bertahan Hidup dengan cara Mengapung dan Menunggu” atau dalam bahasa Jepang “Uitemate”.

Konsep Uitemate sangat sederhana namun efektif. Banyak korban tenggelam jatuh kedalam air ketika berpakaian lengkap, dan karenanya penting bagi kita untuk mengetahui cara agar tetap bisa mengambang dipermukaan dengan kondisi tersebut.

Pada 2008, di Kobe lima orang tenggelam di sungai Toga ketika hujan badai, seorang anak SD dapat diselamatkan karena ia bertahan hidup dengan cara memeluk tas rangsel-nya. Para ahli mengatakan, seseorang dapat dengan mudah mengapung di permukaan air seperti layaknya Berang-berang, dengan hanya memegang sesuatu seperti botol plastik kosong.

Peristiwa menakjubkan lainnya terjadi saat Jepang dihantam Tsunami pada 11 Maret 2011, murid-murid SD di Prefektur Miyagi selamat dari tenggelam karena menggunakan teknik Uitemate. Saat gempa terjadi, mereka dievakuasi ke gedung olahraga, namun tak lama kemudian mereka terjebak air tsunami yang masuk kedalam gedung dan air makin lama makin meninggi.
Ketika bencana berlalu, para rewalan dibuat takjub saat masuk ke dalam gedung tersebut, tak ada satu pun murid yang tewas tenggelam. Seorang guru mengatakan mereka selamat karena menggunakan teknik Uitemate untuk mengapung. Kebetulan teknik ini telah dipelajari pada saat pelajaran renang. Teknik ini memang telah diajarkan di seluruh Sekolah Dasar di Jepang.

Profesor Hidetoshi Saito adalah orang yang mencetuskan ide ini. Ia mendapatkan ilham ketika melihat daun yang mengapung di air.
Saat seseorang jatuh ke dalam air, reaksi spontan adalah berusaha untuk berenang walaupun ternyata ia tidak pandai berenang. Dengan spontan korban juga akan melambai-lambaikan tangannya sambil berteriak minta tolong, tangan yang mengarah ke atas sebenarnya malah akan membuat korban menjadi semakin mudah tenggelam. Menurut Prof. Saito, tindakan ini salah. Yang harus dilakukan adalah berusaha agar tetap mengapung memakai teknik Uitemate dan tunggulah hingga bantuan datang.

Saat ini teknik Uitemate gencar di kampanyekan ke seluruh Dunia, terutama wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Dalam satu setengah tahun, 40 instruktur telah dilatih dan 10.000 orang di Sri Lanka telah mendapatkan pelatihan Uitemate.
Berikut Teknik Uitemate yang dapat kita praktikkan dikutip dari
duniaberbicara.com :
Untuk belajar teknik ini, berikut tips-tips yang bisa untuk Anda lakukan.

Tenang dan santai, apabila Anda telah terjun ke dalam air, hal yang pertama perlu untuk dilakukan adalah bersikap tenang. Jangan panik, panik hanya akan membuat anda semakin tenggelam.
Rentangkan tangan dan kaki, usahakan setenang mungkin untuk tidur terlentang di air sambil merentangkan tangan dan kaki. Kurangi gerakan-gerakan yang bisa membahayakan diri Anda.
Pandangan menatap ke atas, untuk melancarkan sistem pernafasan Anda, hal yang dilakukan pada teknik satu ini adalah wajah dan pandangan mata menatap ke atas kemudian bernafas seperti biasa.
Teknik jika memakai sepatu, biarkan sepatu Anda terpasang, berat sepatu tersebut akan bisa membantu mengapung.

Botol kosong, jika ada botol kosong di dekat Anda gunakan botol kosong tersebut untuk didekap pada atas dada Anda, hal ini akan semakin membantu proses mengapung.
Mulai sekarang Kita bersama Anak-anak kita bisa belajar menguasai teknik Uitemate ini.

Selasa, 02 Februari 2016

SANG RODA

Sang Roda

Suatu ketika, ada sebuah roda yang kehilangan salah satu jari-jarinya. Ia tampak sedih. Tanpa jari-jari yang lengkap, tentu, ia tak bisa lagi berjalan dengan lancar. Hal ini terjadi saat ia melaju terlalu kencang ketika melintasi hutan. Karena terburu-buru, ia tak menyadari ada satu jari-jari yang jatuh dan terlepas. Kini sang roda pun bingung. Kemanakah hendak di cari satu bagian tubuhnya itu? Sang roda pun berbalik arah. Ia kembali menyusuri jejak-jejak yang pernah ia tinggalkannya. Perlahan, di tapakinya jalan-jalan itu. Satu demi satu di perhatikannya dengan seksama. Setiap benda di amati, dan di cermati, berharap,akan ditemukannya jari-jari yang hilang itu.

Ditemuinya kembali rerumputan dan ilalang. Dihampirinya kembali bunga-bunga di tengah padang. Dikunjunginya kembali semut dan serangga kecil di jalalanan. Dan dilewatinya lagi semua batu-batu dan kerikil-kerikil pualam. Hei... semuanya tampak lain.

Ya, sewaktu sang roda melintasi titik-titik kecil. Semuanya, tampak biasa, dan tak istimewa. Namun kini, semuanya tampak lebih indah. Rerumputan dan ilalang, tampak menyapanya dengan ramah. Mereka kini tak lagi hanya berupa batang-batang yang kaku. Mereka tampak tersenyum, melambai tenang, bergoyang dan menyampaikan salam. Ujung-ujung rumput itu, bergesek dengan lembut di sisi sang roda.

Sang roda pun tersenyum dan melanjutkan pencariannya.

Bunga-bunga pun tampak lebih indah, harum , dan semerbak, lebih terasa menyegarkan. Kuntum-kuntum yang terbuka, menampilkan wajah yang cerah. Kelopak-kelopak yang tumbuh, menari, seakan bersorak pada sang roda. Sang roda tertegun dan berhenti sebentar. Sang bunga pun merunduk, memberikan salam hormat.

Dengan perlahan, dilanjutkannya kembali perjalanannya.

Kini, semut dan serangga kecil itu, mulai berbaris, dan memberikan salam yang paling semarak. Kaki-kaki mereka bertepuk, membunyikan keriangan yang meriah. Sayap-sayap itu bergetar, seakan ada ribuan genderang yang di tabuh. Mereka saling menyapa. Dan serangga itu pun memberikan salam dan doa pada sang roda.

Begitu pula batu dan kerikil pualam. Kilau yang hadir, tampak berbeda jika di lihat dari mata yang tergesa-gesa. Mereka lebih indah, dan setiap sisi batu itu memancarkan kemilau yang teduh. Tak ada lagi sisi dan ujung yang tajam dari batu dan pualam, membuka jalan, memberikan kesempatan untuk melanjutkan perjalanan.

Setelah lama berjalan, akhirnya ditemukannya jari-jari yang hilang. Sang roda pun senang. Dan ia berjanji, tak akan tergesa-gesa dan berjalan terlalu kencang dalam melakukan tugasnya.


Bahan Renungan:
Begitulah hidup. Kita, seringkali berlaku seperti roda-roda yang berjalan terlalu kencang. Kita sering melupakan ada saat indah yang terlewat di setiap kesempatan. Ada banyak hal-hal kecil yang sebetulnya meneyenangkan, namun kita lewatkan karena terburu-buru dan tergesa-gesa.

Hati kita kadang terlalu penuh dangan target-target, yang membuat kita hidup dalam kebimbangan dan ketergesaan. Langkah-langkah kita, kadang selalu dalam keadaan panik, dan lupa bahwa di sekitar kita banyak sekali hikmah yang perlu di tekuni. Seperti saat roda yang terlupa pada rumput, ilalang, semut, dan pualam, kita pun sebenarnya sedang terlupa pada hal-hal itu. Cobalah menyusuri kembali jalan-jalan kita. Cermati, amat